Senin, 16 Agustus 2010

Pentingnya ilmu syar'i

Ketika era th 2001 telah memasuki ruang kehidupan kita, maka semakin kita maju tatanan ilmu pengetahuan dan teknologinya, dimana telah mampu mengubah sikap dan pandangan hidup manusia terhadap keberadaan dirinya dan terhadap alam beserta isinya. Kemampuan iptek tersebut mampu menentramkan jiwa dan tubuh kita dengan berbagai kemudahan yang dimilikinya sebagai suatu kekayaan juga mendatangkan manfaat yang cukup besar bagi sejarah budaya dan peradapan makhluk Allah SWT yang mulia ini misalnya dulu ketika jaman kakek moyang kita ke tempat pedesaan terpencil dengan mersikil(jalan kaki) tetapi sekarang dengan mercedes.

Tetapi dibalik itu, telah mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan dan mengarah pada kebodohan ataupun kemalasan dalam beragama. Walaupun telah didengung-dengungkan setimbang dunia dan akherat namun kenyataannya semakin kita mengejar ketinggalan dalam ilmu pengetahuan teknologi semakin jauh juga kita meninggalkan agama Islam ini entah karena lalai ataupun menyepelekan ilmu agama dengan memilah-milah informasi yang kita terima.

Lho buktinya ? Bisa jadi kita faham nama ilmuwan dan penemuannya seperti Albert Einstein dengan E=MC2 , Thomas Alva Edison dengan bola lampunya, ataupun Alexander Graham Bell dengan teleponnya, dll. Namun kita lalai atau tidak tahu ketika ditanya nama ulama dengan hasil karyanya seperti Imam Malik..?Imam Syafi'i...?, Imam Ahmad...? Imam Ibnu Katsier..? dst. (Jawabannya diakhir tulisan).

Juga bisa saja kita tanyai seseorang siapakah pahlawan-pahlawan nasional yang berperan dalam perang kemerdekaan maka jawabannya...survey membuktikan !?(lho..) Namun apabila ditanya siapakah mujahidin-mujahidin dalam perang Badar yang dijamin masuk surga ? ...Maka jawabannya (umumnya)tidak tahu atau sebentar lihat buku sejarah nabi dulu! Atau kalau dia ditanya bagaimanakah cara menjalankan progam internet explorer misalnya maka akan lancar kita terangkan bagaimana mengaktivkannya, lalu memilih ikon-ikonnya dan memilih menu-menu mana yang wajib digunakan, lebih baik dipakai atau ditinggalkan maupun dinon-aktivkan, maka kita yang pernah belajar di sekolah maupun di rumah insya'Allah pasti bisa menerangkan.

Namun ketika ditanya bagaimana cara menjalankan shalat yang sesuai dengan tuntunan Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam dengan dalilnya yang shahih, tentu kita akan kelabakan menjawabnya secara langsung karena umunya kita sholat menurut saja cara bapak kita ataupun guru kita tanpa bertanya dalilnya,jawabannya biasanya hanyalah: Pokoknya seperti ini caranya ! Karena jarang kita secara khusus belajar seperti belajar menjalankan MS Office juga explorer..

Di sini kita tidaklah semata-mata mempertanyakan materi informasinya (selama tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan hadist shahih dengan pemahaman Salafus sholeh) namun pada sedikitnya kita mempelajari ilmu agama Islam. Mungkin kita lupa sabda nabi tentang keutamaan ilmu Islam yang disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim hadist dari Mu'awiyah Radhiyallahu Anhu yang berkata aku mendengar Rasulullahllahu Alaihi wa Sallam bersabda (terj.)

Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah membuatnya memahami agama.

Atau yang disebutkan dalam Sunan-sunan dan Musnad-musnad hadist dari Shafwan bin Assal yang bekata bahwa aku berkata, Wahai Rasulullah, aku datang mencari ilmu.Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Selamat datang kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya pencari ilmu itu dikelilingi para Malaikat dan dilindungi dengan sayap-sayapnya. Sebagian dari mereka menaiki sebagian yang lain hingga tiba di langit dunia karena kecintaan mereka terhadap apa yang dicari(penuntut ilmu).

Abu Abdullah Al-Hakim berkata,Sanad hadist diatas shahih. Dan kita tentu pernah mendengar Allah Subhanahu wa Ta'ala mencela orang bodoh dalam banyak ayat di dalam Kitab-Nya. Beberapa diantaranya (terj),

Tetapi kebanyakan mereka itu bodoh(Al-An'am: 111)
Tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Al-An'am:37) juga dijelaskan bahwa kebodohan termasuk sifat penghuni neraka Dan mereka berkata, Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan(peringatan itu) niscaya tidaklah kami temasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaan bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.(Al-Mulk:10-11)......

Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk mengkaji apa-apa yang dibutuhkan sebagai hamba Allah agar kita tidak menyesal nantinya. Ingat umur kita yang hanya hidup sebentar di dunia dan kekal di akherat. .

Wallahu 'alamu bi showab. (ilh)


jawaban :
Imam Malik dengan Al Muwatha'
Imam Syafi'i dengan Al Umm
Imam Ahmad dengan Musnad Imam Ahmad
Imam Ibnu Katsier dengan Tafsir Ibnu Katsir
Untuk Qur'an, hadist dan penjelasannya dikutip dariBuah Ilmu Ibnu Qayyim Al-Jauziyah terbitan Pustaka Azzam-Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar